POWER STEERING
Dahulu
mungkin Power Steering masih jarang didengar dan mungkin bagi sebagian
orang belum banyak mengetahui fungsinya. Tujuan dibuat power steering
sebenarnya untuk membantu pengemudi dalam membelokan roda. Bila tanpa
power steering pengemudi biasanya memerlukan tenaga extra saat
membelokan roda apalagi pada saat diam atau kecepatan rendah. Dengan
Power Steering pengemudi akan mendapat “kekuatan” tambahan dalam
membelokan roda, intinya setir kemudi akan jadi lebih ringan. Dahulu
Power Steering hanya disematkan untuk mobil-mobil premium, tapi pada
saat ini rata-rata Teknologi Power Steering telah disematkan pada mobil
baru keluaran pabrik sebagai fitur standar. Sebelum ada Power Steering,
setir hanya dibantu oleh kekuatan tangan pengemudi, kemudian munculah
Power Steering hidrolis dengan bantuan kekuatan tekanan oli. Lambat laun
semakin maju nya teknologi power steering hidrolis berkurang dan
diganti secara elektronik, meskipun masih ada jenis power steering yang
semi elektronis yaitu power steering yang masih memakai kombinasi
elektris dan hidrolis.
Power Steering Hidrolis
Power Steering Hidrolis pertama kali dipatenkan pada tahun 1900 oleh Robert Twyford, kemudian disempurnakan oleh Francis Davis dan Charles Hammond.
Mobil yang pertama kali menggunakan Power Steering Hidrolis adalah
Chrysler. Cara kerja Power Steering Hidrolis adalah dengan memanfaatkan
putaran mesin untuk menggerakkan pompa power steering melalui belt,
kemudian oli didalam sistemnya menjadi bertekanan tinggi kemudian
tekanan tinggi tersebut membantu putaran kemudi. Jadi secara prinsip
Power Steering Hidrolis butuh selang bertekanan tinggi untuk dapat
menjadi saluran oli menggerakkan kemudi. Kelemahan pada Power Steering
Hidrolis adalah karena mengandalkan tekanan tinggi maka selang akan
menjadi rentan bocor, untuk mengetahui apakah Power Steering hidrolis
mengalami kebocoran oli dapat dilihat pada kondisi fisik. Selain itu
gigi pada pemutar pompa sering kali rusak cirinya ialah akan timbul
bunyi mendengung saat setir di belokkan. Untuk perawatan pada Power
Steering Hidrolis sebenarnya cukup mudah, hanya sering mengecek volume
oli dan mengganti olinya secara rutin.
Elektronik Power Steering
Elektronik Power Steering (EPS)
merupakan generasi saat ini dari Power Steering dimana power steering
ini menggunakan sistem elektronik atau komputerisasi. Untuk Power
Steering semi elektronik sebenarnya masih disebut dengan Elektronik
Power Steering (EPS) karena pada dasarnya masih mengandalkan sistem
elektris, tetapi sistemnya merupakan kombinasi antara elektris dan
hidrolis. Masih tetap mengandalkan pompa dan tekanan oli untuk membantu
kemudi tetapi menggunakan elektronik untuk menggerakkan pompanya tidak
lagi menggunakan putaran mesin. Generasi terbaru sekarang adalah
Elekronik Power Steering yang full elektronik dimana tidak lagi
membutuhkan lagi pompa hidrolik, belt dan oli. Dengan demikian seluruh
komponen tadi digantikan oleh motor elektris untuk mengerakan kemudi.
Pada EPS komponen utamanya adalah rack setir dimana fungsinya untuk
menggerakkan kemudi, motor elektris untuk membantu rack menggerakkan
setir dan ECU khusus EPS yang berfungsi mengatur pergerakan motor
elektris. Maka dari itu dengan EPS bisa diatur berat dan ringannya setir
sesuai dengan kondisi jalan. Bila dalam kecepatan rendah setir terasa
ringan namun saat dalam kecepatan tinggi otomatis setir akan dibuat
berat tentunya sebagai faktor keamanan. Kelebihan dari EPS ini ialah
minimnya perawatan bahkan tidak perlu dirawat secara rutin karena tidak
menggunakan komponen Power Steering lawas seperti pompa hidrolis,oli dan
belt. Tetapi meskipun demikian tidak bisa memperlakukan EPS secara
sembarangan. Perlu diingat jangan menggerakan kemudi pada saat mesin
mati dan diam.
Karena bisa dibilang EPS tidak perlu
perawatan bukan berarti Power Steering Elektronik tidak punya sisi
negatif. kelemahan dari EPS ini ialah bila terlanjur rusak maka perlu
biaya yang lumayan besar dan lebih sulit dalam melakukan perbaikan.
Karena semuanya dilakukan oleh sistem elektronik / Komputerisasi. Ciri
EPS rusak biasanya akan muncul tanda EPS / simbol setir secara terus
menerus pada dashboard. Bila terjadi kerusakan pada EPS bukan berarti
setir tidak dapat digunakan / digerakan secara normal, hanya saja setir
akan menjadi lebih berat dari biasanya.
Comments
Post a Comment